Thursday, May 18, 2006
Ku disuruh untuk memetik Bunga itu
Tapi Aku takut kena durinya
Makanya aku tak sanggup
Sampai kapan bisa Ku bertahap?!

Dari Sekian banyak Bunga
Dari sekian banyak Mawar Melati
Tak satupun yang bisa Ku dapati
Apalagi sekedar mencium baunya?!

Sepertinya Aku perlu belajar
Untuk bisa memetiknya
Karna tidak bisa diungkapkan
Lewat kata-kata

Apakah Aku tidak boleh memetiknya
Hanya Taqdir akan memberikannya
Hingga sa'at akan Ku bawa
Haruskah Ku bersujud diatas SajadahNya?!

Lagian Aku tidak tahu...
Mana Bunga yang cocok Ku Petik
Mana Bunga yang bisa menyejukan Ku
Sebab Bunga Tak sama Harumnya
Itu yang Ku tahu!


Baca Selengkapnya..
posted by bangagus at 8:58 PM 4 Komentar
Saturday, May 13, 2006
Kita kadang bingung menilai mana Sahabat Sejati dan mana Sahabat Biasa, tapi yakinlah Sahabat adalah yang slalu memberikan perhatian, masukan, dan menasehatin disa'at kita salah, lewat kata dengan sopan, sehingga kita menerimanya dengan senang dan lapang dada. Sahabat juga tempat kita berbagi rasa, pengalaman, tukar pikiran dan lain sebagainya, disa'at kita kesepiahan slalu ditemanin. Disa'at kita bertemu slalu ada pancaran senyum ntah lewat diri kita, ataupun dia, berarti ada tanda kangen dan kecocokan dihati kita.
Tidak susah membedakan senyuman pura-pura senang, dengan senyuman manis tanda senang. Walaupun orangnya emang agak susah untuk senyum, dengan pancaran mukanya bisa dinilai kalau itu senyuman asli. Bagitupun dengan orang biasa senyum, sedikitpun pura-pura senyum terhadap diri kita, pasti kelihatan kalau itu tidak ikhlas. Katakan terhadap seseorang kalau kita senang walaupun itu pahit, sehingga membuat dia tambah yakin dan percaya.
Dan jangan sampai kesenangan itu kita pendam, hingga akhirnya membeku kayak batu, susah untuk dipecahkan! Karna Nabi dan sahabat, slalu mengucapkan kata-kata ini tatkala bertemu dengan saudaranya seiman (Ana Uhibbukum Filla).
Ada langkah-langkah harmonis sehingga membuat persahabatan kita menjadi akrab dan tidak pernah terjadi kesalah fahaman, yaitu agar jangan sedikitpun menyinggung perasaan hati. Tumbuhkan rasa menghormati dan menyayangi. Tidak pernah berburuk sangka. Selalu menanyakan kabar tentang Dirinya. Menolong sa'at dia membutuhkan kita, dan masih banyak langkah-langkah lain. Sahabat baik slalu memberikan yang terbaik buat diri kita, dia rela mengorbankan demi kepentingan kita, merasa sedih sa'at kita mengalamin hal itu, bisakah kita mewujudkan impian seperti itu, Saya yakin kita semua bisa!!!

Baca Selengkapnya..
posted by bangagus at 6:49 PM 1 Komentar
Friday, May 05, 2006
Tahu-tahu langsung nyamber kayak lem, karna biasanya dia cuek bebek, dan lagian enga biasanya nanya hal aneh seperti ini lewat chat. Biasanya aku chat, ya selain buat refressing, juga iseng, selebihnya tergantung sih! Tapi mulanya aku nanggapin pertanyaan itu dengan iseng saja, sampe dia nanya tentang masalah Ego segala, aduh aku harus jawab gimana ya...? Aku saja kadang susah untuk mengendalikan ego ku, yaa Aku jawab saja dengan sedikit simpel, supaya dia tahu bahwa Aku harus banyak faham lagi tentang masalah ego! Karna setiap perbuatan kita tidak lepas dari ego, hanya saja bagaimana cara kita menyingkapin hal itu.
Ego manusia juga berbeda-beda, ada egois, romantis, pesimis, optimis, sampe sesinis dan sebengispun banyak. Saya saja kadang merasakan kesemua ego itu ada pada diri ku. Lalu Saya jawab waktu itu pertanyaannya "kataku ego adalah sikap!" Trus dia enga faham dengan jawaban sependek itu! Kemudian Aku bilang lagi, sikap kamu menanggapin jawabanku itu gimana, puas atau enga?? tambahku, ya itulah ego! Kalau emang kamu belum puas, sikap kamu adalah cari bahan tambahan buat kamu untuk lebih mengerti apa maksud ego itu!
Kemudian dia menanyakan tentang Pribadiku "kamu itu milik siapa?!". Jawabku...kalau sebagai hamba, jelas aku milik Sang pencipta, yang telah menjadikan aku dan memberikan penghidupan seperti telinga, mata, hidung, tangan dan hati, sehingga aku bisa hidup. Kalau seandainya saya sebagai anak, jelas Abdi teh (sedikit mengulang kata-kata sundaku) milik Ayah dan ibuku, yang telah melahirkanku, hingga aku besar sampai sekarang. Begitupun kalau aku sebagai adik dan kakak, aku milik saudara-saudaraku.
Kembali dia nanya, kalau seandainya milik kekasih???! Langsung saja Saya jawab dengan mengulang pertanyaannya, kalau saya milik kekasih, ya Aku milik kekasihku. Itu bisa Tuhan, bisa Orang tua, bisa Saudara, juga Teman (pasangan hidup). Hanya saja kadang remaja perlu menilai sifat pasangan hidupnya itu lewat kata "cinta". Banyak cara orang untuk ngungkapin cinta. Bisa dengan cara Verbal maupun non Verbal. Kalau orang Indonesia ngungkapin cinta dengan "Aku cinta kamu", orang Inggris bilang "I love you", orang Arab bilang "Ana uhibbukum" atau Ana Bahibbak", orang Perancis bilang "je t'aime", dan sebagainya.
Jadi menurutku bercinta itu boleh-boleh saja, karna kita hidup hakekatnya untuk mencintai dan dicintai, itu merupakan fitrah. Awal mula kita terlahir atas dasar cinta dan kasih sayang. Justru lebih bagus kalau cinta itu bisa memberikan arti, dan perubahan bagi dirinya. Asal saja tidak boleh dijadikan sebagai landasan. Kalau saja ada yang berkeyakinan bahwa hanya cinta bisa merubah hidup kita menjadi lebih baik, itu anggapan yang salah dan sangat keliru.

Baca Selengkapnya..
posted by bangagus at 11:20 AM 0 Komentar